Beberapa bulan terakhir ada yang berbeda dengan semua pembungkus rokok di negeri ini yaitu berisi gambar seram, menakutkan membuat merinding para pembeli rokok. Saat pertama kali beli rokok dengan pembungkus seram saya bingung, what the hell? Karena tak tanggung gambarnya berbagai penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok sampai gambar ekstrim dada dibelah hingga kelihatan organ tubuh yang rusak karena merokok. Taktik pembungkus rokok seram di pembungkus rokok terinspirasi oleh Negara lain yang telah menerapkannya untuk menekan jumlah perokok, begitu juga harapan pemerintah di negeri ini, dimana dari dulu himbauan larangan merokok dan akibat yang dimbulkan hanya berupa tulisan saja dipembungkusnya.
Mungkin tujuan pemerintah sangat baik untuk menekan angka manusia Indonesia menjadi pecandu rokok karena sekarang dari anak SD hingga kakek renta, pria dan wanita semakin menigkat saja. Walaupun saya perokok tetapi saat melihat para ABG terlebih para gadis merokok saya jadi miris dan tiadak menyukai sama sekali. Bayangka diusia mereka yang sangat produktif telah memasukkan zat yang tak layak bagi tubuh yang pastinya akan mengganggu kesehatan, kinerja dalam beraktifitas, dan yang pasti menguras dompet.
Pendapat saya jika pemerintah memang benar ingin mengurangi perokok di negeri ini, membuat manusia Indonesia lebih sehat, produktifitas tinggi maka jangan segan untuk menutup pabrik rokok. Tidak ada produsen rokok maka mau tak mau para perokok gigit jari dan lama kelamaan semoga dapat melupakan nikmatnya menghisap rokok dan beralih ke hal positif lain (semoga). Pertanyaannya apakah pemerintah berani menutup pabrik rokok? Karena cukai rokok merupakan penyumbang pajak yang paling besar dan para buruh pabrik rokok jadi pengangguran.
Dengan hanya memajang gambar seram di bungkus rokok sepertinya kebijakan pemerintah hanya setengah hati saja karena lama kelamaan pembeli akan terbiasa dengan gambar-gambar horror itu, sekarang dengan adanya gambar horror menjijikkan di pembungkus rokok membuka peluang bisnis penjualan box atau kotak rokok, juga berkembang bisnis stiker penutup gambar seram pembungkus rokok. Dan akhirnya akan berjalan lagi lingkaran setan rokok seperti semula.
Continue Reading...
Mungkin tujuan pemerintah sangat baik untuk menekan angka manusia Indonesia menjadi pecandu rokok karena sekarang dari anak SD hingga kakek renta, pria dan wanita semakin menigkat saja. Walaupun saya perokok tetapi saat melihat para ABG terlebih para gadis merokok saya jadi miris dan tiadak menyukai sama sekali. Bayangka diusia mereka yang sangat produktif telah memasukkan zat yang tak layak bagi tubuh yang pastinya akan mengganggu kesehatan, kinerja dalam beraktifitas, dan yang pasti menguras dompet.
Pendapat saya jika pemerintah memang benar ingin mengurangi perokok di negeri ini, membuat manusia Indonesia lebih sehat, produktifitas tinggi maka jangan segan untuk menutup pabrik rokok. Tidak ada produsen rokok maka mau tak mau para perokok gigit jari dan lama kelamaan semoga dapat melupakan nikmatnya menghisap rokok dan beralih ke hal positif lain (semoga). Pertanyaannya apakah pemerintah berani menutup pabrik rokok? Karena cukai rokok merupakan penyumbang pajak yang paling besar dan para buruh pabrik rokok jadi pengangguran.
Dengan hanya memajang gambar seram di bungkus rokok sepertinya kebijakan pemerintah hanya setengah hati saja karena lama kelamaan pembeli akan terbiasa dengan gambar-gambar horror itu, sekarang dengan adanya gambar horror menjijikkan di pembungkus rokok membuka peluang bisnis penjualan box atau kotak rokok, juga berkembang bisnis stiker penutup gambar seram pembungkus rokok. Dan akhirnya akan berjalan lagi lingkaran setan rokok seperti semula.